PALANGKA RAYA –Pedagang pentol saat ini sudah menjamur di Kota Palangka Raya. Masing-masing memiliki kekhasan tersendiri. Contohnya, pentol yang dijual Rudi ini.
Rudi pedagang pentol di Jalan Garuda VIII tepatnya di depan toko retail ini mengaku pentol yang dijualnya lebih memiliki ciri khas Jawa Tengah. “Saya menjualnya ini disebut pentol ngapak. Kurang lebih sudah berjualan sekitar enam bulan ini,” terangnya ketika diwawancarai, Jumat siang (23/6).
Lebih lanjut, Rudi menjual pentol ngapak ini dengan berbagai jenis ukuran dan isi. Semua pun dihargai berbeda. Misalnya, untuk pentol berisi telur puyuh dihargai Rp2.000 per biji, dan tanpa telur putuh Rp1.000 per biji.
“Pentol ini saya olah sendiri semuanya. Saya menggunakan ayam sebanyak delapan kilogram, daging sapi sebanyak tiga kilogram dan tepung kanji sebanyak dua kilogram. Semua digiling menggunakan mesin penggiling sampai merata. Kurang lebih tiga jam proses pembuatannya,” tambah Rudi.
Ia mengaku, dalam satu hari bisa menghabiskan pentol sebanyak tiga kilogram pentol. “Omset perhari rata-rata Rp800ribu. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” tutupnya.(mug*/ila)