Ngamen Badut, Bukan Pilihan

PALANGKA RAYA – Bagi Eko, ngamen dengan kostum badut bukan pilihan. Jika ada pekerjaan lain yang lebih baik, tentu sudah dia tinggalkan. Bagaimana tidak, walaupun kelihatannya tidak banyak mengeluarkan tenaga, joget-joget mendengar musik, tapi berada dalam kostum badut bukan sesuatu yang menyenangkan. Selain pengap, tentu juga panas yang luar biasa.

Bukan hanya karena tidak menyenangkan berada di dalam kostum badut, tapi penghasilan yang diperoleh juga tidak banyak. Pemberian orang yang Rp 1.000 atau Rp 2.000 paling banyak terkumpul sampai Rp 50.000 dalam satu hari.

“Dari penghasilan itu, kita bayar sewa kostum Rp 35.000 per hari, kemudian untuk bayar sewa kost bersama istri Rp 300.000 per bulan,” cerita Eko saat ditemui di depan SPBU Jalan Yos Soedarso Palangka Raya, Sabtu (27/5) kemarin.
Eko dan istrinya belum dikaruniai momongan. Dia belum bisa membayangkan seandainya sudah dititipi anak akan seperti apa. Karena tanpa anak saja penghasilannya tidak mencukupi biaya hidupnya bersama istri.

Namun demikian Eko tidak mengeluh. Dia menjalani profesi ini dengan sabar sejak enam bulan lalu.
Eko juga bersyukur walaupun pernah dilakukan pembinaan oleh pemerintah melalui Satpol PP, tapi belum pernah ditertibkan atau diminta menghentikan aktivitas.(mug*/yon)

Spread the love

Related posts

Polda Kalteng Tangkap 22 Tersangka Narkoba, Periode November – Desember 2023

Nataru, PT Pertamina Pastikan Terjadi Kenaikan Konsumsi BBM

Oknum Mantan Lurah Bukit Tunggal Dipolisikan