PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalteng masih menerapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga 10 November mendatang.
Dikutip dari data harian BPBD Kalteng per tanggal 10 Agustus 2023 pukul 18.00 WIB lalu, sudah terjadi 283 kejadian karhutla yang terjadi di Agustus 2023. Tiga wilayah dengan kejadian tertinggi yaitu Kabupaten Kapuas dengan 67 kejadian, Barito Selatan dengan 63 kejadian, dan Kota Palangka Raya dengan 36 kejadian.
Kepala BPB-PK Kalteng, Ahmad Toyib melalui pesan obrolan Whatsapp kepada KaltengTV.com, Jum’at (11/8), menyampaikan dalam upaya menekan potensi karhutla pihaknya bersama BPBD kab/kota, TNI/Polri, Dishut, Manggala Agni, Tagana, MPA dan seluruh elemen relawan kebakaran lainnya bersinergi bahu membahu melakukan patroli harian sambil melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak melakukan pembakaran lahan.
“Kami juga membuat surat kepada perusahaan swasta di bidang kehutanan, perkebunan dan pertambangan untuk ikut serta melakukan sosialisasi dan menyiapkan peralatan pemadam kebakaran dan membentuk tim untuk membantu pemadaman jika terjadi kebakaran lahan maupun lainnya di sekitar wilayah kerja mereka,” sebutnya.
Toyib juga menyebutkan, sampai saat ini sudah tersedia tiga unit helikopter yang tiap hari melakukan patroli dan water bombing, satu unit khusus patrol, dan dua unit untuk water bombing.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap menghindari membuka dan menyiapkan lahan dengan cara dibakar. Karena kalau api sudah membesar dan meluas, biaya yg diperlukan untuk pemadaman sangat mahal, dampak asap pada kesehatan bisa fatal, dan dampak asap kepada perekonomian juga tidak bisa terhindarkan,” imbau Toyib. (bro/ila)