PALANGKA RAYA –Rabu (11/10) diperingati sebagai Hari Karantina Indonesia ke-146. Dalam momentum ini, Balai Karantina Indonesia (Barantin) Provinsi Kalteng menggelar pameran dan juga bazar di halaman kantor Jalan George Obos Kilometer 5,5 Kota Palangka Raya. Pada pameran tersebut, diperlihatkan sejumlah produk unggulan Kalteng yang telah di ekspor ke luar negeri.
Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo berkesempatan membuka kegiatan tersebut dan berkeliling melihat stand pameran. Ia cukup takjub dengan beberapa produksi yang dipajang. Pameran ini diakui menjadi bukti bahwa Kalteng memiliki banyak potensi bernilai jual tinggi.
“Kalteng ini kaya dengan potensi sumber daya alam yang bernilai tinggi. Barang-barang ini bisa dipesan di luar negeri, dibutuhkan di luar negeri. Kalteng bisa saja mengembangkannya, masyarakat bisa membudidayakan beberapa komoditasnya,” ujar wagub usai peninjauan stan.
Sementara itu, keterkaitan dengan balai karantina sendiri, wagub memberikan apresiasi karena sesuai fungsinya Balai Karantina selalu berupaya memastikan segala produk yang akan dikirim keluar negeri sudah memenuhi berbagai syarat.
“Produk yang keluar tentunya sudah memenuhi standar karena melewati badan karantina. Saat ini Kalteng berupaya meningkatkan infrastruktur demi mewujudkan akses langsung untuk ekspor, tidak lagi dari Jakarta maupun Surabaya,” tambah wagub.
Di waktu yang sama, Kepala Balai Karantina Palangka Raya Sudirman menyatakan peringatan Hari Karantina Indonesia ini menjadi momentum edukasi kepada masyarakat mengenai keberadaan Badan Karantina Indonesia.
“Kami berada pada sertifikasi produk yang akan diekspor. Kami juga bertugas untuk menelusuri produk tersebut, karena di luar negeri ingin mengetahui sistem budi daya, pengendalian hama penyakit, sistem panen sehingga pangan atau produk harus sesuai dengan ketentuan negara pengimpor,” ucap Sudirman.
Adapun sejumlah produk yang dipamerkan meliputi ikan betutu, ikan botia, udang belalang, sisik ikan nila, sirip ikan hiu, gelembung renang ikan, hingga berbagai jenis sumber daya alam lainnya. Salah satu yang menarik adalah wood pellet atau pelet kayu. Produk ini merupakan jenis bahan bakar alternatif ramah lingkungan dari serbuk kayu atau limbah kayu yang dipress menjadi butiran kecil.(ila)