PALANGKA RAYA –Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menekankan pentingnya menyusun strategi dalam memberikan pendidikan anti kekerasan terhadap anak usia dini. Pasalnya, anak termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami kekerasan dan eksploitasi.
Untuk itu, pada momen Hari Anak Nasional, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palangka Raya menggelar beberapa kegiatan seperti Deklarasi dan Penandatanganan Anti Kekerasan terhadap Anak, Penyerahan Ijazah Paket C, pembagian hadiah lomba, dan penampilan berbagai keterampilan dari Anak Didik Lapas, Rabu (26/7), di LPKA II Palangka Raya.
Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Kalteng, Hendra Ekaputra yang turut berhadir dalam acara tersebut menyampaikan, kegiatan ini merupakan bukti bahwa negara hadir dalam memperhatikan anak-anak khususnya yang menjadi binaan di LPKA.
“Kami juga tadi melakukan Deklarasi dan Penandatanganan Anti Kekerasan terhadap Anak, sebagai komitmen dan sikap bersama dari berbagai pihak, dalam perlindungan terhadap anak-anak. Kami juga memberikan remisi kepada 15 anak binaan di LPKA ini, dan satu orang tadi yang lulus dan mendapatkan Ijazah Paket C,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan menyampaikan, peringatan Hari Anak Nasional ini dapat dimaknai bersama dengan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama memiliki semangat yang sensitif terhadap lingkungan, khususnya terhadap anak-anak.
“Artinya sebagai orang tua, anak-anak lindungi dan didampingi. Terlebih yang berada di lembaga pendidikan untuk terus meningkatkan pemberian edukasi dan informasi tentang betapa pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan,” imbuhnya.(bro/ila)