PALANGKA RAYA –Sebanyak 20 pelaku usaha dari berbagai Sentra Industri Kecil Menengah Kerajinan Mebel Temanggung Tilung mengikuti pelatihan pembuatan laporan keuangan dengan menggunakan Software Manager, beberapa waktu lalu, di Huma Kalawa Betang Cake Kota Palangka Raya.
Ketua Tim Theresia Mentari SE menyampaikan, pelaku UMKM sangat perlu untuk memiliki pembukuan yang rapi dan sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. “Kondisi saat ini banyak UMKM yang belum menata pelaporan keuangan. Pencatatan hanya dilakukan secara sederhana dan tercampur dengan pencatatan ruamh tangga,” ungkap Theresia.
Fakta lainnya, pelaku UMKM merasa sulit untuk menata pelaporan keuangan karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai akuntansi.
“Penting sekali kita (pelaku UMKM, red) untuk menyiapkan laporan keuangan agar kita dapat melihat bagaimana kondisi keuangan dari bisnis kita dan pemenuhan kebutuhan perpajakan,” Ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Palangka Raya (LPPM UPR) Dr Evi Veronika, MS, menyampaikan bahwa Program Dosen Pendamping SDM Unggul dari LPPM UPR hadir untuk ikut meningkatkan kualitas SDM di kelompok masyarakat maupun intansi. Hal itu agar masyarakat menghasilkan produk berkualitas, relevan, dan memiliki daya saing.
“Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pendukung bisnis khususnya pembukuan laporan keuangan,” tambahnya.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan metode penyampaian teori dan praktikum langsung didampingi oleh dosen dan mahasiswa. Pemahaman teori sederhana mengenai motivasi membuat dan memiliki laporan keuangan akan menjadi pondasi kuat UMKM menjalankan secara rutin pencatatannya.
Salah satu peserta pelatihan, Mitha mengaku senang sekali ada pelatihan untuk UMKM. Pasalnya, diakui selama ini mereka masih mencatat laporan keuangan secara manual saja.
“Harapannya program ini dapat berjalan rutin. Mungkin satu kali dalam sebulan begitu ya. Agar kami bisa mendapatkan pendampingan cara membuatnya,” tambah Mitha.
Setelah penyampaian teori, praktikum dilakukan dengan menggunakan Software Manager. Aplikasi ini merupakan aplikasi akuntansi yang dapat berbahasa Indonesia dan gratis tanpa mengurangi fitur penting seperti persediaan, akun modal, dan lain-lain.(hms/ila)
