KHUSYUK –Umat Hindu Palangka Raya melaksanakan persembahyangan Hari Raya Galungan, di Pura Pitamaha, Rabu pagi (2/8).(foto zaki/kaltengtv.com)
PALANGKA RAYA – Peringatan Hari Raya Galungan yang kedua kalinya di tahun ini jatuh pada tanggal 2 Agustus 2023, atau tepat 210 hari setelah sebelumnya dirayakan pada tanggal 4 Januari 2023. Ratusan Warga Hindu di Kota Palangka Raya turut melaksanakan persembahyangan Hari Raya Galungan, Rabu pagi (2/8), di Pura Pitamaha, Jalan Kinibalu Kota Palangka Raya.
Ketua Sabha Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Oka Swastika mengatakan Galungan dalam bahasa Jawa berarti Kemenangan. Dalam hal ini Galungan sebagai simbol merayakan Dharma melawan Adharma.
“Dharma itu luas artiannya, berbuat baik, kesuksesan, dan hal-hal positif lainnya bisa disebut Dharma. Sedangkan Adharma kebalikannya. Ini dari bahasa sansekerta, dan hari ini kami (Umat Hindu, red) mensyukuri Dharma dan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara,” ungkapnya.
Oka Swastika yang juga sebagai salah satu Pemangku warga Hindu di Palangka ini juga mengatakan tahun ini Galungan dimaknai juga dengan menyambut Hari Kemerdekaan RI Ke-78.
“Kita turut berdoa untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap utuh. Tidak ada penghianat, tidak ada perpecahan, hidup saling harmonis, toleransi antar umat beragama, Seperti yang disampaikan oleh pak Mangku pada saat dibukanya persembahyangan ini tadi,” sebutnya.
Setelah Galungan, ujarnya, sepuluh hari akan datang dilaksanakan Hari Raya Kuningan. Dirinya memberitahukan, pada saat Hari Kuningan Umat Hindu akan merayakannya dengan cara memasang tamiang, kolem dan endong.(bro/ila)
