PALANGKA RAYA –Saat ini Provinsi Kalteng telah ditetapkan status siaga darurat berlaku sejak 29 Mei 2023 hingga 10 November 2023. Setidaknya hingga Minggu (4/6), berdasarkan hotspot BRIN terpantau 970 hotspot yang tersebar 14 kabupaten/kota.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kalteng Ahmad Toyib menyebut kejadian karhutla yang dilaporkan dari kabupaten/kota sebanyak 161 kejadian.
“Jumlah itu tersebar pada 11 kabupaten/kota, kecuali Barito Timur, Gunung Mas dan Seruyan,” ucapnya dalam rapat koordinasi Pemantapan Rencana Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Prov. Kalteng Tahun 2023 di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Senin (5/6).
Ia juga membeberkan selama April terdapat 220 hotspot, dan pada Mei mengalami peningkatan menjadi 375 hotspot. “Jika melihat prakiraan BMKG bahwa Kalteng seluruh akan memasuki musim kemarau pada dasarian II Juni 2023, maka akan menjadi peringatan serius bagi kita (Kalteng, red) terhadap kemungkinan peningkatan karhutla,” tambahnya.
Sementara itu, penetapan status siaga darurat bencana Karhutla terdapat delapan daerah se-Kalteng. Meliputi, Katingan, Palangka Raya, Kapuas, Barito Selatan, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, dan Sukamara serta Provinsi Kalteng.(ila)