PALANGKA RAYA –Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah mengeluarkan keputusan penaikan status tanggap darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalteng, Kamis sore (5/10).
Keputusan ini keluar setelah empat daerah di Kalteng telah mengeluarkan status tanggap darurat karhutla, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas, Katingan, Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya.
Kepada awak media, gubernur menyatakan setelah ini Pemprov Kalteng akan mengeluarkan anggaran untuk membantu penanganan karhutla tersebut.
“Pemerintah Provinsi Kalteng menyiapkan Rp110 Miliar dalam rangka pelaksanaan baik pemadaman maupun bantuan lain seperti dapur umum, kesehatan,” ungkap Sugianto Sabran usai memimpin rakor pengendalian karhutla, Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino di Wilayah.
Di beberapa daerah pun untuk kegiatan belajar mengajar saat ini sudah dialihkan menjadi belajar via daring. Dalam keputusan status tanggap darurat tersebut, tertera berlaku sejak 6 Oktober hingga 15 Oktober 2023.
“Imbauan saya baik disengaja maupun tidak, jangan bakar lahan. Saat ini kemarau, tidak ada hujan. Dampak perbuatan dari mereka ini yang sangat merugikan,” tegas gubernur.
Saat ini diketahui Pemprov Kalteng juga tengah berupaya meminta tambahan helikopter water bombing kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP-BPK) Kalteng Ahmad Toyib mengatakan beberapa hari terakhir tidak maksimal melaksanakan water bombing. Salah satu faktornya karena jarak pandang yang menipis.(bro/ila)