PALANGKA RAYA –Sebagai wujud nyata dalam memberikan pelayanan, Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM hadir di masyarakat khususnya di Kalimantan Tengah.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kurniaman Telaumbanua Direktur Merek dan Indikasi Geografis saat membuka kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic di Kahayan Balroom Swissbell Palangka Raya, Rabu (10/5).
“Ini adalah bukti bahwa DJKI Kemenkumham hadir langsung di tengah-tengah masyarakat. Kami tidak hanya menunggu di Ibukota, tapi kami hadir langsung di tingkat provinsi khusunya Kalimantan Tengah.” jelasnya.
Berlangsungnya pelayanan DJKI Kemenkumham ini tentunya tidak lepas dari kerjasama dengan berbagai stakeholder Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Tentunya hal ini membutuhkan kerjasama yang baik untuk memajukan serta menyukseskan kekayaan intelektual.
“Kami berharap kegiatan ini masyarakat bisa memahami tentang kekayaan intelektual. Selain itu masyarakat juga bisa berkonsultasi langsung serta disediakan fasilitas untuk pendaftaran kekayaan intelektual” ucap Kurniaman.
Ia juga turut mengapresiasi kerjasama atau MoU yang telah dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah dengan berbagai sektor yang ada di pemerintahan. Dukungan dari stakeholders tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan kekayaan intelektual di Kalteng.
Kuniaman Telaumbanua didampingi KaKanwil, Polda Kalteng, Korem 102/Panju Panjung dan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah juga mengunjungi pameran booth UMKM untuk mendorong produk-produk warga binaan untuk memiliki nilai ekonomis.
“Nantinya kita akan mendorong produk-produk warga binaan ini akan diarahkan agar memiliki bernilai ekonomis dan memiliki branding sendiri” kata Kurniaman mengapresiasi hasil karya warga binaan dan masyarakat.
Harapannya sebuah karya yang dihasilkan dan yang sudah memiliki branding sendiri akan lebih mudah untuk dipasarkan di kancah internasinal.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Tengah Hendra Ekaputra menambahkan bahwa kegiatan MIPC ini dilaksanakan agar UMKM memiliki branding masing-masing, sehingga produknya bisa dipasarkan dan terjun ke dunia dagang internasional. (Ayu/KTV)
