BARBUK –Jajaran POLRESTA Palangka Raya menunjukkan barang bukti kasus TPPO di Palangka Raya. (foto: zaki/kaltengtv.com)
PALANGKA RAYA-Satuan Resease Kriminal (Satreskrim) Polresta Palangka Raya berhasil mengungkap satu kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan satu orang tersangka pelaku berinisial MH (26) dengan korban seorang perempuan berinisial Bunga (19) yang diperdagangkan melalui jasa prostitusi online melalui aplikasi MiChat.
Wakil Kepala Polresta Palangka Raya, AKBP Andiyatna dalam Pres Rilisnya di Jatanras Polresta Palangka Raya menyampaikan tersangka MH sudah lama berteman dengan Bunga. Menurut kesaksian korban, MH yang berasal dari Kalimantan Selatan ini sudah menjalankan aksinya di Palangka Raya selama kurang lebih dua minggu.
“Korban melakukan kegiatannya (prostitusi, red) karena disuruh, dijual oleh tersangka untuk melayani seorang laki-laki di salah satu wisma di Palangka Raya, dengan deal transaksi sebanyak Rp300 ribu,” ungkapnya.
Lanjut Andiyatna, tersangka MH masih dalam proses penyidikan dengan disangkakan Pasal 2 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO yang diancam penjara paling lama 15 tahun penjara atau denda maksimal Rp600 juta rupiah. Serta diketahui korban Bunga diiming-imingkan sejumlah uang bagi hasil sekitar Rp100-Rp400 ribu per hari.
“Barang bukti yang kita amankan ada alat kontrasepsi, tiga buah handphone sebagai alat transaksi, uang Rp300 ribu rupiah dan bukti pembayaran, serta alat penghisap sabu milik pelaku,” sebutnya. Hingga diketahui pelaku berencana akan membeli narkotika jenis sabu setelah berhasil melakukan aksi TPPO.(bro/ila)
