PALANGKA RAYA-Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah masih menghantui di tengah musim kemarau yang melanda. Seperti yang terjadi di lahan gambut Jalan Karya Hapakat, Tjilik Riwut Kilometer 14 yang diketahui mulai terbakar mulai 1 Agustus.
Mengingat masih terbakarnya lahan tersebut, mulai Selasa (22/8) pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya menurunkan personel tambahan berupa bantuan dari Satgas Karhuta Kalteng.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani saat berada tidak jauh dari titik pemadaman karhutla menyampaikan pemadaman karhutla di KM 13, 14 dan 15 pada hari-hari sebelumnya melakukan pemadaman mandiri dengan dibantu Dinas Kehutanan Kota Palangka Raya. Namun pada kesempatan kali ini dibantu oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng.
“Pada hari ini per titiknya rata-rata ada tiga sampai empat regu, dimana satu regu terdiri dari delapan sampai sepuluh orang. Ada empat titk yang dipadamkan maka ada sekitar 100 personel lebih yang diturunkan pada hari ini,” ungkapnya.
Emi menyampaikan musim kemarau yang panjang dan tidak ada turun hujan menjadi selah satu faktor yang menjadi meluasnya api yang menjalar di lahan gambut tersebut. ditambah kondisi lambut yang cukup tebal sehingga pemadaman terus dilakukan berulang kali.
“Kesulitan utama sebenarnya sumber air, di beberapa jalan seperti di Karya Hapakat 2 itu airnya mulai mengering jadi agak sulit untuk mencari sumber air dan ditambah lokasinya yang lumayan jauh juga jadi beberapa hambatan bagi petugas,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan proses pendinginan juga memakan waktu yang cukup lama dan menghasilkan asap yang begitu banyak. Sehingga masyarakat diminta untuk selalu menjaga kesehatan ketika beraktifitas di luar ruangan.(bro*)
