PALANGKA RAYA –Beberapa waktu belakang ini demonstrasi warga Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan kepada PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) berakhir ricuh. Khususnya antara massa aksi dengan aparat keamanan. Kejadian tersebut pun viral di media sosial.
Menanggapi konflik tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Seruyan Djainuddin Noor saat diwawancarai awak media menyebut kejadian di Bangkal terkait permintaan kewajiban plasma oleh masyarakat kepada perusahaan sawit masih dicari jalan tengahnya. Ia menegaskan akan ditangani secepatnya.
“Sebenarnya ini bukan berlarut-larut, kami akan tangani secepatnya. Hampir setiap hari kami mediasi, namun belum ketemu kata sepakat. Kami akan petakan secepatnya agar tidak melebar,” sebutnya setelah dilantik oleh gubernur sebagai Pj Bupati Seruyan, Senin (25/9), di Kantor Gubernur Kalteng.
Mantan Sekda Kabupaten Seruyan itu juga menyampaikan akan segera mempelajari solusi terbaik namun masih sulit. Mengingat masyarakat menginginkan tuntutan dipenuhi sepenuhnya oleh perusahaan.
“Kami harus mengikuti dulu tahapannya, regulasinya, siapa yang salah siapa yang benar, agar masyarakat jalan, investor juga jalan. Kalau memang tidak sesuai dan ternyata ada kewajiban memberikan plasma 20 persen, tentu akan kami berikan teguran satu, dua, tiga, sampai nanti yang terberat seperti arahan gubernur,” ungkapnya.
Sampai saat ini, Djainuddin menyebutkan belum ada kata sepakat antara masyarakat Bangkal dengan pihak peruhaan.(bro/ila)