
PALANGKA RAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak fenomena iklim El Nino yang akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia terjadi pada Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024. El Nino diketahui dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya melakukan pengecekan stok sembilan bahan pokok (sembako). Terutama stok beras di salah satu pemasok di Pasar Besar, Jalan Halmahera, Selasa pagi (15/8).
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Samsul Rizal yang memimpin langsung pengecekan mengatakan kebutuhan sembako berdasarkan informasi pemasok kondisinya relatif aman dan dapat memsok hingga akhir tahun 2023. Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan beras di pasar dalam menghadapi perubahan cuaca El Nino.
“Alhamdulillah beras Insya Allah cukup, harganya pun turun, termasuk beras-beras yang disukai masyarakat juga turun. Ini terjadi juga karena adanya panen raya yang terjadi di beberapa wilayah pada Juli lalu. Jadi masyarakat tidak perlu panic buying jika terdapat informasi kekeringan yang akan menyulitkan produksi beras,” ungkapnya kepada awak media.
Di samping itu, salah satu pemasok beras di Pasar Besar, H Alfi menyampaikan tokonya menyediakan berbagai jenis beras baik lokal atau pun dari pulau Jawa. Permintaan masyarakat untuk membeli beras tertentu dapat terpenuhi.
“Kami semua ready stok untuk berbagai jenis beras, baik beras karau atu pra, dan juga beras pulen atau R64 dari Food Estate, dan saat ini harganya lagi turun mengingat ada panen raya bulan lalu,” sebutnya.(bro/ila)