PALANGKA RAYA –Provinsi Kalimantan Tengah masih menempati peringkat ke-11 dengan 26,9 persen dalam pencapaian prevalansi stunting di seluruh Indonesia dari target 15,38 persen di tahun 2024.
Mendapati fakta tersebut, Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowoyang juga sebagai KetuaTim Percepatan Stunting (TPPS) Kalteng mengingatkan lagi adanya lima kegiatan prioritas yang harus dikawal. Yakni, penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin atau calon PUS, surveilans keluarga berisiko stunting dan Audit Kasus Stunting.
“Dalam upaya percepatan penurunan stunting, strategi yang kita lakukan haruslah tepat sasaran yang dimulai dari pencegahan untuk mencegah lahirnya anak stunting hingga pemberian intervensi pada kasus stunting,” tegasnya dalam sambutan membuka Seminar Hasil Kajian Survey Percepatan Penurunan Stunting di Kalteng Tahun 2023.
Edy Pratowo menyampaikan percepatan penurunan stunting ini mudah dilakukan apabila koordinasi dan kolaborasi terus dijalankan, namun juga sulit untuk dicapai ketika kedua hal itu tidak dilaksanakan.
“Teman-teman di daerah itu mestinya harus memberikan pendampingan terus menerus yang perlu dipertahankan dengan data yang empiris dan nyata. Kalau kita pasrah dan membiarkan mereka (masyarakat, red) bekerja sendiri, hasilnya akan mengecewakan. Ujung dari upaya kita ini adalah hasil monitoring yang dilakukan oleh tim itu,” sebutnya.(bro/ila)